Kabupaten Bener Meriah lahir berdasarkan Undang-Undang
Nomor 41 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Bener Meriah di Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam pada tanggal 18 Desember 2003 yang merupakan Pemekaran
dari Kabupaten Aceh Tengah, yang berbatasan dengan:
1. Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Bireuen
2. Sebelah Selatan dengan Kabupaten Aceh Tengah
3. Sebelah Timur dengan Kabupaten Aceh Timur
4. Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Tengah.
Berdasarkan wilayah
administrasi pemerintahan, Kabupaten Bener Meriah terdiri dari 7 (tujuh)
kecamatan yaitu Kecamatan Bukit sebagai kecamatan yang paling tua dengan ibu kota Redelong, yang
saat ini ditabalkan menjadi ibukota Kabupaten Bener Meriah. Luas wilayah
1.454,09 KM², yang terdiri dari :
1. Kecamatan Bukit,
luas 121.41 Km2 (20.625 jiwa)
2. Kecamatan Bandar ,Luas 293,43 Km2 ( 26.113
jiwa)
3. Kecamatan Timang Gajah, Luas 158,51 Km2 (
23.126 Jiwa)
4. Kecamatan Siah Utama, Luas 560,00 Km2 (2.463
Jiwa)
5. Kecamatan Wih Pesam,
Luas 48,14 Km2 (17.609 Jiwa)
6. Kecamatan Permata,
Luas 132,59 Km2 (12.802 Jiwa)
7. Kecamatan Pintu Rime
Gayo, Luas 140,01 Km2 ( 9.355 Jiwa)
dengan Kecamatan Syiah Utama sebagai kecamatan
yang terluas yaitu 560 KM² (38,51 %) dari luas wilayah dan Kecamatan Wih Pesam
merupakan kecamatan yang terkecil, dengan luas wilayah 48,14 KM² (3.31%)
Jumlah penduduk yang
mendiami Kabupaten ini, berdasarkan hasil registrasi Tahun 2000 adalah
berjumlah 128.397 jiwa dengan kepadatan penduduk 88 Jiwa/Km², dengan mata
pencaharian utama sebagai petani.
Kabupaten
Bener Meriah merupakan daerah yang sangat subur dan memiliki potensi untuk
menjadi daerah agroindustri dan agribisnis dengan mengembangkan berbagai
komoditi pertanian, seperti pertanian tanaman pangan, perkebunan, sayur mayur
dan buah-buahan. Keadaan ini didukung oleh iklim tropis dengan suhu udara
bervariasi antara 32 – 20 0C dengan curah hujan setiap tahun
berkisar 1.000 mm-2.500 mm yang berada pada ketinggian 100 – 2600 m diatas
permukaan laut. Disamping itu, Kabupaten Bener Meriah juga memiliki potensi
ekonomi lainnya yang menjanjikan, seperti Pertambangan, Pariwisata, Kehutanan,
Peternakan, Perikanan dan Sumber daya Air, serta potensi budaya yang beragam
seperti didong dan tradisi pacuan kuda yang sangat digemari oleh masyarakat.
B. KOMPOSISI PENGGUNAAN LAHAN
Luas Kabupaten Bener
meriah mencapai 1.454.09 Km2, dengan komposisi penggunaan lahan adalah sbb :
1. Sawah : 21.234.00 Ha
2.
Pekarangan/Bangunan : 3.172,80 Ha
3. Kebun/Ladang : 50.384,00 Ha
4. Hutan Lindung : 21.604,78 Ha
5. Hutan Produksi : 36.447,00 Ha
6. Lain-lain : 12.567,22 Ha
C. POTENSI DAERAH
1. Potensi Alam dan Pertambangan
Berdasarkan survey Pemerintah Kolonial Belanda pada
tahun 1924 bahwa di daerah ini terdapat galian tambanga dan galian industri berupa
minyak bumi, belerang, emas Mika, Granit Pirit dan lempung yang terdapat
dibeberapa kecamtan sbb :
1.Kecamatan
Bukit : Minyak Bumi, Belerang, Mika dan Granit
2.Kecamatan
Bandar, Syiah Utama dan Permata: Minyak Bumi, Pirit, Kwarsa, Emas, Batu gamping
dan Mika
3.Kecamatan
Timang Gajah, Pintu Rime gayo : Minyak Bumi, Pirit, Mika dan Granit
2. Potensi Perkebunan
Potensi perkebunan utama daerah ini adalah perkebunan kopi yang
diusahakan oleh rakyat dengan mayoritas kopi Arabica, dan sebagian kecil kopi
robusta Luas perkebunan kopi rakyat mencapai 36.226,85 Ha, Produksi 9.979,20
Ton/Thn dengan produktifitas 700 Kg/Ha tersebar pada setiap kecamatan
Dalam rangka mendukung pengembangan kopi rakyat di daerah ini terdapat
Balai Penelitian Kopi Gayo (BPKG) di Pondok Gajah.
Selain komoditi kopi juga terdapat tanaman tembakau, kemiri Coklat dan
lada.
Melihat potensi yang ada pada masa mendatang daerah ini sangat
berpotensi untuk pengembangan perkebunan Kelapa Sawit, Vanili, Cacao dan Lada
baik didalam skala kecil maupun skala besar, maka yang sangat potensi untuk
perkebunan tersebut adalah kecamatan Syiah utama, Timang Gajah dan Pintu Rime
gayo
3. Potensi Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura.
Kabupaten Bener Meriah
mempunyai potensi dibidang pertanian khususnya pertanian tanaman pangan dan
holtikultura.
Luas areal komoditi tanaman pangan dan holtikultura Kabupaten Bener sbb:
Luas areal padi yaang terbesar terdapat di Kecamatan Bukit yaitu 1.590
Ha, tanaman jeruk di Kecamatan Bandar yaitu
350 Ha, tanaman kentang juga di Kecamatan Bandar yaitu 450 Ha, tanaman
alpokat di Kecamatan Bukit yaitu 587 Ha, tanaman cabe di Kecamatan Timang Gajah
yaitu 2550 Ha dan tanaman kubis di Kecamatan Bukit yaitu 226 Ha.
4. Potensi
Peternakan
Kabupaten Bener Meriah
merupakan kawasan yang berpotensi untuk pengembangan usaha peternakan. Usaha
peternakan yang telah dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan dan permintaan
terhadap daging hewani, baik untuk kebutuhan lokal maupun luar daerah antara
lain adalah ternak kerbau, sapi, kuda, kambing, domba dan ternak unggas. Ternak
besar yang paling dominan dan memiliki prospek untuk dikembangkan sesuai dengan
potensi lahan dan budi daya adalah ternak kerbau, sapi dan kuda.
Adapun luas padang pengembalaan di Kabupaten Bener Meriah
adalah 31.500 Ha terdiri dari kecamatan
pintu rime gayo seluas 10.000 Ha dan kecamatan Bandar 21.500 Ha. Perkiraan
jumlah produksi daging di Kabupaten Bener Meriah, daging kerbau 59.449 kg/thn,
daging sapi 12.117 kg/thn.
5. Potensi
Perikanan
Sesuai potensi yang paling sesuai dikembangkan di Kabupaten Bener Meriah
adalah Perikanan Air Tawar dengan memanfaatkan potensi sungai-sungai dan kolam.
Luas areal usaha perikanan
air tawar dalam Kabupaten Bener Meriah tahun 2003 dapat dilihat pada tabel 16
berikut.
Luas areal usaha perikanan
dalam Kabupaten Bener Meriah seluas 843,8 Ha, yang terdiri dari usaha perikanan
kolam 331,2 Ha, usaha perikanan sawah 286,1 Ha dan luas usaha perikanan sungai
seluas 226,5 Ha.
Petani nelayan yang terlibat
dalam usaha tani perikanan adalah sejumlah 762 orang, terdiri dari usaha tani
perikanan kolam 123 orang, usaha perikanan sawah 606 orang dan usaha budi daya
ikan sungai sebanyak 33 orang.
Produksi usaha perikanan di Kabupaten Bener Meriah berjumlah 299,7 ton,
terdiri dari produksi kolam sebesar 231,2 Ha, produksi budi daya ikan sawah
51,8 Ha dan produksi usaha perikanan sungai 16,7 ton. Usaha /budidaya perikanan
dapat dikembangkan di Kecamatan Timang Gajah, Kecamatan Bukit, Kecamatan
Bandar, Permata dan syiah Utama
6. Potensi
Kehutanan
Kabupaten Bener Meriah mempunyai potensi kawasan
hutan seluas 89,898 Ha, yang terdiri dari hutan lindung seluas 99.027 Ha dan
hutaan produksi seluas 45.861 Ha. Areal hutan yang terluas terdapat di
Kecamatan Syiah Utama, Kecamatan Permata dan Kecamatan Pintu rime gayo
7. Potensi Pariwisata
Kabupaten Bener Meriah terdapat beberapa objek wisata
alam seperti Pemandian air panas di Simpang Balik dan pemandian air panas
Simpang Lancang, Air Tensaran (Terjun) di Blang Jorong dan Bidin. Wisata
Panorama Lut Kucak terdapat di Redelong, Pemandian air panas simpang balek
berpotensi untuk dikembangkan dikelola secara lebih baik dalam rangka menarik
kunjungan wisata ke Kabupaten Bener Meriah serta Wisata sejarah Makam Datu Beru
di Tunyang dan Monumen RRI Rimba Raya di
Rimba Raya serta panorama Gunung Api Bur Ni Telong.
Dalam rangka menunjang
pemberdayaan ekonomi terutama transportasi ke luar daerah, di Kabupaten Bener
meriah telah dibangun Bandara Rembele yang terletak 1 Km dari ibukota Kabupaten
Bener Meriah, Redelong. Saat ini Bandar di isi oleh penerbangan SMAC dengan
jadwal penerbangan 2 kali seminggu melayani
rute Rembele – Medan PP dan Rembele – Banda Aceh PP.
Sedangkan untuk mendukung sarana perhubungan
darat Kabupaten ini memiliki jaringan jalan sbb :
- Jalan Propinsi 243 Km
- Jalan Kabupaten 506,53 Km
- Jalan Desa 246,75 Km
Dengan kondisi jalan 30 % dapat dilalui dengan baik Selain itu Kabupaten
ini juga dilengkapi dengan sarana transportasi Bus Umum dengan jalur darat
tetap melayani rute antar Kota antar Provinsi (AKAP) dan angkutan pedesaan
antar kota dalam propinsi (AKDP)
E. Penutup
Demikian brosur
Mengenal Kabupaten Bener Meriah ini di susun dengan tujuan agar segenap masyarakat
mengenal dengan baik Kabupaten Bener Meriah
yang baru terbentuk di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.